SupremeUkuran kabel dan batas pemakaian yang aman menurut pengalaman; 1.Kbel 1,5 mm=1300watt/6A 2.Kbel 2,5mm=2500watt/10A-16A 3.Kbel 4mm=5000watt/25A-32A 4.Kbel 6mm=7000watt/32A-40A 5.Kbel 10mm=10.000watt/ pemakaian kabel selalu menggunakan conduit/pipa paralon (PVC) untuk lebih aman dan menghindari gigitan tikus. Sepertiyang kita ketahui bersama bahwa fungsi sebuah kabel listrik adalah untuk menghantarkan arus listrik dari sumber listrik menuju beban daya suatu alat listrik. Yang dimaksud dengan ukuran kabel lisrik adalah luas penampang kabel. Sehingga setiap ukuran kabel listrik akan menggunakan satuan mm 2 . Mengapa menggunakan ukuran kabel yang tepat sangat penting ? karena kesalahan dalam penentuan ukuran kabel dapat menyebabkan resiko yang fatal. Sebagaiorang listrik yang berhubungan dengan pengkabelan, setidaknya kita perlu tahu berapa kapasitas arus dari suatu penampang kabel tertentu.Sehingga bisa dengan mudah menentukan ukuran kabel yang sesuai. Terlalu kecil berbahaya, bisa kabel panas atau yang lebih parah sampai terbakar. Kalau terlalu besar juga sayang, kabel kan mahal, belum Tabel2.1 Luas penampang hantaran nominal Kabel tembaga Penghantar tembaga atau Hantara Udara fleksibel, lebih alumunium kabel dan kebel Tembaga Alumunium tanah isolasi tetap dan campuran fleksibel dan sangat telanjang fleksibel Bulat Bentuk sektor alumunium talanjang mm2 mm 2 mm2 mm 2 mm2 0,5 - - - - 0,75 - - - - 1,0 1,0 - - - 1,5 1,5 - - - 2 PenampangKawat Yang Dilalu Dengan Arus Bagaimana Memilih Bagian Ukuran Kabel Listrik Sesuai Beban Arus Yang Dilewati Purba Kuncara Itulah yang admin bisa dapat mengenai tabel ukuran kabel dan arus listrik. Berikuttabel untuk menghitung Kemampuan Hantar Arus (KHA)/Ampere dan ukuran penampang kabel, *) Sebagai contoh perhitungan ukuran kabel listrik 1 phase yang memiliki besaran daya listrik 100 ampere, maka dapat menggunakan kabel listrik dengan daya hantar arus lebih besar sekitar 125% dari 100 ampere. 125% x Arus Max. 125% x 100 Ampere = 125 Ampere Ukuranpenampang kabel listrik NYY yang sering digunakan untuk penangkal listrik adalah 50 mm, 70 mm, 90 mm, serta 120 mm. Ukuran penampang paling populer yang biasa digunakan adalah yang berukuran 50 mm dan 70 mm. Nilai 50 mm sendiri adalah nilai terkecil atau nilai minimal yang masih boleh digunakan untuk instalasi penangkal petir sebagai kabel penghantar penurunan. Teganganlistrik yang digunakan sebesar 220 V. Tentukan besarnya kapasitas hantar arus (KHA) dan luas penampang kabel NYA yang tepat untuk dipasang. Jawaban : Diketahui : P = 3500 watt. V = 220 V. Cos Phi = 0,85. Ditanyakan : KHA dan luas penampang kabel : ? Penyelesaian . I = P / (V x Cos Phi) = 3500 / (220 x 0,85) = 18,716 A. KHA = 125 % x I = 125 % x 18,716 XcYTP9V. Bagaimana cara menentukan luas penampang kabel instalasi listrik untuk konsumsi listrik dirumah atau dipabrik anda? Untuk praktisi listrik pemula, pertanyaan ini akan kerap muncul ketika anda melakukan instalasi baru. Saya sendiri untuk kasus seperti ini biasanya cukup dengan katalog kapasitas hantar arus KHA kabel yang dipakai disesuaikan dengan perhitungan konsumsi listrik maksimum pada instalasi tersebut. KHA kabel harus diatas ampere listrik maksimum dari instalasi tersebut. Ternyata apa yang saya lakukan dalam penentuan luas penampang kabel tidaklah sesederhana itu meskipun tidak full salah 100 persen ya. Ada banyak faktor yang mempengaruhi penentuan luas penampang dari kabel atau penghantar instalasi diantaranya adalah tegangan kerja, jenis beban listrik, jenis isolasi penghantar, penempatan penghantar dan suhu ambien tempat penghantar tersebut terinstalasi. Mari kita bahas berdasakan standar listrik terupdate Indonesia saat tulisan ini dibuat yakni SNI PUIL 2011 yang pada dasarnya merujuk pula pada standar listrik internasional yang ada. Pembahasan saya batasi untuk nilai KHA pada tegangan kerja 230/400 300V sampai dengan max. Untuk tegangan kerja diluar range tersebut pada PUIL 2011 tidak tercantum, silahkan anda berkonsultasi dengan pihak produsen kabel, biasanya pada katalog kabel sudah dicantumkan. Tabel KHA Kapasitas Hantar Arus kabel / penghantar Hal penting yang harus anda kuasai dalam penentuan luas penampang kabel adalah memahami pembacaan tabel KHA terus menerus yang terdapat pada PUIL 2011. Disini saya akan membatasi jenis kabel yang paling umum sering digunakan dalam instalasi tegangan rendah yaitu NYA kabel tembaga pejal berinti tunggal, kabel NYM kabel tembaga pejal berinti 3 atau lebih dan kabel NYY mewakili kabel yang sering digunakan untuk instalasi outdoor atau instalasi daya motor listrik. Simpanlah tabel dibawah ini sebagai panduan untuk anda agar tidak salah menentukan luas penampang kabel dalam perencanaan instalasi. Tabel saya ambil dari sumber SNI yang berlaku saat ini yaitu PUIL 2011 amandemen 1 tahun 2013 a. KHA Kabel NYA dan sejenisnya Tabel KHA kabel NYA dan sejenisnya b. KHA Kabel NYM dan sejenisnya Tabel KHA kabel NYM dan sejenisnya c. KHA Kabel NYY dan sejenisnya Tabel KHA kabel NYY dan sejenisnya Dari 3 tabel diatas saya akan memberikan contoh sederhana bagaimana cara membaca tabel KHA Kasus Sebagai seorang praktisi listrik anda sudah mulai merencanakan suatu instalasi dimana perhitungan beban listrik yang anda laksanakan ternyata ada pada angka 20 Ampere. Pemilihan kabel instalasi sudah anda tentukan yaitu kabel jenis NYM. Berapakah luas penampang kabel NYM yang akan anda pilih?Penyelesaian Lihat kembali pada tabel KHA kabel NYM diatas apakah ada angka KHA 20 Ampere? Jika tidak ada bulatkan angka 20 Ampere ini ke nilai KHA diatasnya jangan pembulatan ke angka dibawahnya, sangat beresiko. Berarti anda akan membulatkan nilai 20 Ampere ini ke nilai KHA 26 Ampere. Lihat pada tabel KHA kabel NYM kembali, pasangkan nilai KHA terus menerus 26 Ampere dengan luas penampang kabel pada kolom sebelah kirinya. Dari tabel KHA kabel NYM tersebut, maka untuk nilai KHA terus menerus 26 Ampere anda akan mendapatkan nilai luas penampang kabel yaitu 2,5 mm^2. Untuk penentuan KHA pengenal gawai proteksi serta hubungan KHA pengenal gawai proteksi terhadap KHA kabel serta nilai arus maksimum beban mudah-mudahan bisa saya ulas pada artikel selanjutnya. Saat ini anda cukup fokus pada cara penentuan luas penampang kabelnya saja agar didapatkan luas penampang kabel yang aman terhadap instalasi yang ada. Pada dasarnya persoalan kasus diatas sudah selesai seperti pada penyelesaian yang telah diuraikan diatas. Tetapi sebagai seorang perencana dan pelaksana instalasi listrik, anda boleh berimprovisasi dalam penentuan besaran luas penampang kabel yang berbeda selama tidak keluar dari koridor panduan tabel diatas. Sebagai contoh, karena anda memandang instalasi yang anda rancang kedepannya akan ada pertumbuhan beban yang banyak serta jarak kabel instalasi yang panjang, maka anda menentukan perhitungan KHA kabel dengan besaran persentase tertentu misalnya 125%. Sehingga dari arus beban yang anda hitung 20 Ampere maka KHA terus menerus anda kalikan dulu nilai 20 Ampere dengan 125% sehingga didapatkan KHA terus menerus yaitu 25 Ampere. Kalau anda merujuk pada tabel KHA kabel NYM diatas, nilai 25 Ampere bisa dibulatkan ke nilai 26 Ampere sehingga luas penampang kabel NYM yang diharapkan tetap pada nilai 2,5 mm^2. Sebagai catatan, nilai 125% ini pada sebuah instalasi cahaya / penerangan sebetulnya tidak ada acuan khusus, hanya improvisasi dan pertimbangan seorang perencana instalasi saja, jika anda mau menggunakan angka 130% misalnya, silahkan saja selama dapat dipertanggung jawabkan. Tetapi, untuk instalasi motor listrik, nilai 125% dalam penentuan nilai KHA terus menerus kabel adalah suatu standar khusus yang harus dipatuhi. lihat poin pada PUIL 2011 halaman 51 yang berbunyi "KHA kabel Iz sesuai adalah 125 % arus pengenal beban penuh motor IB.Menurut persamaan pada Ayat maka arus pengenal GPHP harus ≤ Iz,biasanya nilainya diantara IB dan Iz" Untuk instalasi motor secara khusus semoga bisa saya bahas pada artikel berikutnya. Cara berikutnya dalam menentukan luas penampang kabel ini selain instalasi motor listrik selain faktor kali dengan persentase tertentu adalah adalah dengan menaikan nilai luas penampang kabel atau KHA terus menerus kabel pada nilai satu tingkat diatasnya. Pada aplikasi dilapangan, saya banyak menemukan teknik seperti ini. Sebagai contoh, pada kasus diatas anda sudah menentukan nilai luas penampang kabel untuk perhitungan beban maksimum 20 Ampere adalah 2,5 mm^2. Dengan cara ini, maka penentuan luas penampang kabel tidak lagi diangka 2,5 mm^2 tetapi anda naikan satu tingkat diatasnya yaitu 4 mm^2 lihat kembali tabel KHA NYM diatas. Dengan begitu anda memiliki spare KHA terus menerus dengan total KHA di angka 34 Ampere, spare yang cukup luas untuk pengembangan instalasi kedepan tanpa mengganti kabel instalasi yang ada. Silahkan anda pilih teknik sesuai dengan kebutuhan anda. Untuk penentuan luas penampang kabel jenis yang lain bisa anda lakukan dengan cara yang sama seperti kasus yang dicontohkan diatas dengan tabel KHA yang sesuai dengan jenis kabel instalasi yang dipakai. Tabel faktor koreksi KHA Penentuan luas penampang kabel berdasarkan tabel KHA diatas adalah pada kondisi ideal yaitu pada suhu ambien atau suhu sekitar penghantar pada nilai 30 deg C. Untuk kondisi suhu yang panas diatas 30 deg C, anda harus memasukan nilai faktor koreksi dalam penentuan KHA terus menerus kabel. Semakin panas suhu lingkungan sekitar kabel, maka semakin tinggi nilai penurunan KHA sebuah kabel atau penghantar. Berikut ini adalah tabel faktor koreksi yang bisa anda jadikan panduan yang bersumber dari PUIL 2011 amandemen 1 tahun 2013. Tabel faktor koreksi KHA kabel Untuk kabel NYA, NYM ataupun NYY merupakan kabel berinsulasi PVC, anda bisa lihat tabel diatas pada kolom ke 3. Contoh kasus Kasus yang sama seperti persoalan sebelumnya diatas yaitu penentuan luas penampang kabel pada beban maksimum 20 Ampere menggunakan kabel NYM, tetapi lingkungan instalasi berada pada suhu ambien 40 deg C. Penyelesaian Anda harus mulai menghitung KHA dengan memperhatikan tabel faktor koreksi diatas. Untuk KHA terus menerus 20 Ampere pada kondisi normal yaitu suhu ambien 30 deg C, maka didapatkan luas penampang 2,5 mm^2. Maka pada suhu ambien 40 deg C nilai KHA menerus pada tabel dikalikan faktor koreksi terlebih dahulu yaitu 87% lihat tabel koreksi diatas pada 35 deg C < t <=40 deg C didapatkan faktor koreksi pada kolom bahan insulasi PVC 87%. Maka, nilai KHA 26 Ampere pada tabel KHA kabel NYM, pada suhu 40 deg C akan mengalami penurunan menjadi 87% x 26 A = 22,62 A. Karena beban maksimun perhitungan sebelumnya adalah 20 Ampere maka pada suhu 40 deg C luas penampang 2,5 mm^2 masih layak digunakan dengan kemampuan KHA terus menerus sebesar 22,62 Ampere. Andai saja perhitungan beban maksimum anda sebelumnya ada pada nilai 24 Ampere misalnya, maka pada suhu 40 deg C anda harus menggunakan kabel NYM dengan luas penampang satu tingkat diatas suhu ambien 30 deg C yaitu 4 mm^2. Untuk improvisasi nilai luas penampang kabel NYM pada suhu 40 deg C ini caranya hampir sama dengan contoh sebelumnya, hanya saja nilai KHA kabel terus menerus pada tabel anda turunkan menjadi 87% dari nilai sebenarnya terlebih dahulu. Demikianlah artikel singkat tentang sekilas penentuan luas penampang kabel instalasi listrik sesuai PUIL 2011, semoga menjadi petunjuk yang bermanfaat bagi anda, saran, koreksi dan masukan silahkan meninggalkan jejak pada kolom komentar yang sudah disediakan. Wassalam.. Pustaka - SNI 02252011 PUIL 2011 - SNI 02252011/Amd 12013 Jika Anda menggunakan alat-alat yang membutuhkan watt listrik yang besar, sedang Anda hanya menghubungkannya dengan kabel listrik yang tidak memadahi, maka yang terjadi adalah kabelnya lama-lama panas. Panas inilah yang menyebabkan pemborosan energi listrik. Bukan hanya itu, bahkan hal ini bisa memicu terjadinya hal yang sangat berbahaya, yaitu KEBAKARAN akibat panas ataupun ngefong. Untuk itu, gunakan kabel yang sesuai dengan arus yang akan ini adalah beberapa merk kabel standar SNI 1. Supreme << the best menurut orang listrik 2. Kabelindo 3. Tranka 4. MetalUkuran kabel dan batas pemakaian yang aman menurut pengalaman; 1,5 mm=1300watt/6A 2,5mm=2500watt/10A-16A 4mm=5000watt/25A-32A 6mm=7000watt/32A-40A 10mm= baiknya Anda menggunakan kabel yang melebihi beban yang dilewati agar lebih aman dan mengantisipasi jika terjadi penambahan daya listrik ke depannya. Misalnya jika beban 5000 watt, maka ada baiknya jika Anda menggunakan ukuran kabel 10mm supaya lebih kabel Kabel listrik adalah media untuk menyalurkan energi listrik. Sebuah kabel listrik terdiri dari isolator dan konduktor. Isolator adalah bahan pembungkus kabel yang biasanya terbuat dari karet atau plastik, sedangkan konduktor terbuat dari serabut tembaga atau tembaga hantar sebuah kabel listrik ditentukan oleh KHA kemampuan hantar arus yang dimilikinya dalam satuan Ampere. Kemampuan hantar arus ditentukan oleh luas penampang konduktor yang berada dalam kabel tegangan listrik dinyatakan dalam Volt, besar daya yang diterima dinyatakan dalam satuan Watt, yang merupakan perkalian dari “Ampere x Volt = Watt”Pada tegangan 220 Volt dan KHA 10 Ampere, sebuah kabel listrik dapat menyalurkan daya sebesar 220V x 10A = 2200 KABEL masyarakat, kabel ini dikenal dengan istilah KABEL ENGKEL. Biasanya digunakan untuk instalasi rumah dan sistem tenaga. Dalam instalasi rumah, digunakan ukuran 1,5 mm2 dan 2,5 mm2. Berinti tunggal, berlapis bahan isolasi PVC, dan seringnya untuk instalasi kabel udara. Kode warna isolasi ada warna merah, kuning, biru dan hitam. Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan karena harganya yang relatif murah. Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat, tidak tahan air dan mudah digigit aman memakai kabel tipe ini, kabel harus dipasang dalam pipa/conduit jenis PVC atau saluran tertutup, sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus, dan apabila ada isolasi yang terkelupas tidak tersentuh langsung oleh mengenai konduit, pengertiannya adalah suatu selubung pelindung. Ada yang berupa pipa besi, tetapi yang paling umum digunakan adalah pipa PVC/paralon tetapi berbeda dengan pipa PVC untuk air. Konduit ini selain bertujuan melindungi kabel dari gangguan luar, juga untuk memudahkan dalam hal pekerjaan penggantian atau penambahan kabel, karena hanya tinggal ditarik atau didorong saja. Bandingkan bila kabel tersebut ditanam dalam tembok tanpa konduit, tentu akan butuh pekerjaan tambahan berupa pembongkaran itu, sesuai tujuannya penggunaan konduit sebenarnya tidak terbatas pada jenis kabel NYA saja, tetapi bisa dipakai untuk kabel NYM atau KABEL untuk kabel instalasi listrik rumah atau gedung dan sistem tenaga. Kabel NYM berinti lebih dari 1, memiliki lapisan isolasi PVC biasanya warna putih atau abu-abu, ada yang berinti 2, 3 atau 4. Jadi seperti beberapa kabel NYA yang dijadikan satu dan ditambahkan isolasi putih dan selubung NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis isolasi PVC dan selubung karet, sehingga tingkat keamanannya lebih baik dari kabel NYA harganya lebih mahal dari NYA dan lebih kuat. Kabel ini dapat dipergunakan dilingkungan yang kering dan basah, namun tidak boleh pada instalasi listrik dalam rumah bisa tanpa konduit kecuali dalam tembok sebaiknya menggunakan konduit seperti yang dijelaskan sebelumnya. Kabel ini dirancang bukan untuk penggunaan di bagian luar outdoor. Tetapi penggunaan konduit sebagai pelindung bisa juga dipertimbangkan bila ingin dipasang di luar ruangan. Harganya yang jelas lebih mahal dari tipe kabel KABEL Memiliki lapisan isolasi PVC ganda biasanya warna hitam, ada yang berinti 2, 3 atau 4. Kabel NYY dipergunakan untuk instalasi tertanam kabel tanah, dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM harganya lebih mahal dari NYM. Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat dari bahan yang tidak disukai lebih kuat dari tekanan gencetan dan air, pemasangannya bisa untuk outdoor, termasuk ditanam dalam tanah. Kabel untuk lampu taman dan di luar rumah sebaiknya menggunakan kabel jenis ini. Harganya tentu lebih mahal dibanding dua jenis kabel Hantar Arus KHAKabel listrik mempunyai ukuran luas penampang inti kabel yang berhubungan dengan kapasitas penghantaran arus listriknya. Dalam istilah PUIL, besarnya kapasitas hantaran kabel dinamakan dengan Kuat Hantar Arus KHA.Ukuran kabel dan KHA-nya sebaiknya kita pahami dengan baik untuk menentukan pemilihan kabel yang sesuai dengan kapasitas instalasi listrik rumah kita. Besar kapasitas daya listrik dalam suatu instalasi listrik rumah berhubungan dari berapa besar langganan listrik dari PLN. Dalam hal ini adalah berapa besar rating MCB yang terpasang di kWh meter. Besarnya KHA kabel harus lebih besar dari rating MCB, karena prinsipnya adalah MCB harus trip sebelum kabelnya terkena listrik yang melebihi KHA dari suatu kabel akan menyebabkan kabel tersebut menjadi panas dan bila melebihi daya tahan isolasinya, maka dapat menyebabkan rusaknya isolasi. Kerusakan isolasi bisa menyebabkan kebocoran arus listrik dan akibatnya bisa fatal seperti kesetrum pada manusia atau bahkan mengakibatkan terjadinya lain dalam menentukan pemilihan kabel dengan KHA-nya adalah mengenai peningkatan kebutuhan daya listrik di masa depan. Bila dalam beberapa tahun ke depan ternyata ada penambahan daya listrik langganan PLN, tentu lebih baik sedari awal dipersiapkan kabel dengan ukuran yang sedikit lebih besar untuk mengakomodasi peningkatan kebutuhan daya listrik ini sehingga menghindari pekerjaan penggantian kabel. Tetapi perlu diperhatikan juga bila umur kabel ternyata sudah melewati 10 tahun. Pada kasus ini, pemeriksaan kondisi kabel dengan lebih teliti sebaiknya dilakukan untuk memastikan kabel masih dalam kondisi 2000 memberikan ketentuan mengenai besarnya diameter dari penghantar kabel dan maksimum KHA terus-menerus yang diperbolehkan pada kabel tipe NYA, NYM dan kabel di atas dalam ukuran mm2, jadi itu adalah luas penampang, bukan diameter. Untuk mencari diameter kabel, Anda harus menggunakan rumus matematika. Misalnya untuk luas penampang 4 mm2, maka diameternya sebesar 2,25mm. Sedang untuk luas penampang 10 mm, maka diameternya sekitar 3,5 pemakaian kabel selalu menggunakan conduit/pipa paralon PVC untuk lebih aman dan menghindari gigitan tikus. Serta setiap jalur yang ditarik selalu menggunakan pembatas / MCB mini cirkuit breaker berfungsi sebagai pemutus arus apabila terjadi korsleting dan beban yang berlebih. Untuk jalur/tarikan yang banyak di harapkan menggunakan panel supaya aman dan terbagi rapi.Box Panel yang berisikan MCB, arrester, VU meter dllAgar terhindar dari arus petir melalui PLN, sebaiknya dipasang arrester yang dihubungkan dengan grounding yang bagus. 3045 Total Views 2 Views Today Pengertian Kabel Listrik dan Jenis-jenisnya – Kabel Listrik yang dalam bahasa Inggris disebut dengan Electrical Cable adalah media untuk menghantarkan arus listrik yang terdiri dari Konduktor dan Isolator. Konduktor atau bahan penghantar listrik yang biasanya digunakan oleh Kabel Listrik adalah bahan Tembaga dan juga yang berbahan Aluminium meskipun ada juga yang menggunakan Silver perak dan emas sebagai bahan konduktornya namun bahan-bahan tersebut jarang digunakan karena harganya yang sangat mahal. Sedangkan Isolator atau bahan yang tidak/sulit menghantarkan arus listrik yang digunakan oleh Kabel Listrik adalah bahan Thermoplastik dan Thermosetting yaitu polymer plastik dan rubber/karet yang dibentuk dengan satu kali atau beberapa kali pemanasan dan pendinginan. Kabel Listrik pada dasarnya merupakan sejumlah Wire kawat terisolator yang diikat bersama dan membentuk jalur transmisi multikonduktor. Dalam pemilihan kabel listrik, kita perlu memperhatikan beberapa faktor penting yaitu warna kabel listrik, label informasi dan aplikasinya. Informasi yang tercetak di kabel listrik merupakan informasi-informasi penting tentang kabel listrik yang bersangkutan sehingga kita dapat menyesuaikan kabel listrik tersebut dengan penggunaan kita. Informasi-informasi penting yang tercetak di kabel listrik tersebut diantaranya adalah sebagai berikut Ukuran Kabel Cable Size, yaitu ukuran pada setiap individu wire yang terikat bersama pada kabel yang bersangkutan. Berdasarkan ukuran American Wire Gauge AWG, Ukuran yang tercetak tersebut diantaranya seperti 8, 10, 12, 14, 16 dan lain-lainnya yang masing-masing angka tersebut mewakilkan diameter wire pada kabelnya. Makin besar angka tersebut makin kecil ukuran wire kabelnya. Sedangkan di Indonesia, kita biasanya menggunakan satuan mm2 seperti 4mm², 6 mm² dan seterusnya. Tegangan nominal, yaitu tegangan operasional wire kabel yang bersangkutan seperti 450/750V yang artinya tegangan nominalnya adalah sekitar 450V hingga 750V. Kode Bahan dan Jumlah Wire dalam Kabel, beberapa kode kabel yang sering kita jumpai diantaranya seperti NYA, NYAF, NGA, NYM, NYMHY, NYY, NYYHY dan lain-lainnya. Dari kode tersebut kita dapat mengetahui Bahan Konduktor dan Bahan Isolator yang digunakan serta jumlah wire konduktornya tunggal atau serabut lebih dari satu. Berdasarkan bentuknya, kabel listrik ini dapat dibagi menjadi beberapa jenis. Berikut ini adalah jenis-jenis kabel listrik yang sering digunakan untuk menghantarkan arus listrik ataupun kabel-kabel listrik yang berfungsi untuk transmisi data. Kabel Berpasangan Paired Cable, yaitu kabel yang terbuat dari dua konduktor yang diisolasi secara individual. Kabel Berpasangan atau Paired Cable ini sering digunakan untuk arus listrik DC dan arus listrik AC yang berfrekuensi rendah. Kabel Twin Lead, yaitu kabel yang terdiri dari dua konduktor dengan bentuk yang mirip dengan pita. Kabel Twin Lead ini biasanya digunakan sebagai media transmisi yang menghubungkan Antena dengan Receiver perangkat penerima sinyal seperti Radio ataupun Televisi. Kabel Twin Lead ini sering disebut juga dengan kabel 300 karena impedansinya adalah 300. Kabel Shielded Twin Lead, kabel jenis ini mirip dengan kabel berpasangan atau paired cable, namun pada bagian dalam kabel dikelilingi oleh lapisan logam tipis yang terhubung ke wire konduktor ground. Lapisan logam tipis ini berfungsi untuk melindungi kabel dari medan magnet atau untuk menghindari gangguan lainnya yang berpotensi menyebabkan sinyal Noise pada kabel yang bersangkutan. Kabel Multi Konduktor Multiple Conductor Cable, yaitu kabel yang terdiri dari sejumlah konduktor dengan bungkusan Isolator secara individual yang warna-warni. Kabel jenis ini biasanya digunakan di perangkat listrik rumah tangga ataupun instalasi listrik rumah. Kabel Koaksial Coaxial Cable, yaitu kabel yang digunakan untuk menghantarkan sinyal frekuensi tinggi. Kabel Koaksial memiliki dua konduktor yang mana satu konduktor berada di rongga luar mengelilingi satu konduktor tunggal yang dipisahkan oleh bahan Isolator. Kabel jenis ini memiliki impedansi transmisi yang konstan serta tidak menghasilkan medan magnet sehingga cocok untuk mentransmisikan sinyal frekuensi tinggi. Kabel Pita Ribbon, kabel jenis ini sering disebut juga dengan Kabel Pelangi dan biasanya digunakan pada aplikasi atau rangkaian elektronik yang memerlukan banyak kawat konduktor sebagai penghubung. Kabel Pita atau Ribbon yang memiliki fleksibilitas tinggi ini umumnya digunakan pada rangkaian yang memerlukan tegangan rendah terutama pada rangkaian sistem digital. Kabel Serat optik Fiber optic Cable, yaitu kabel yang terbuat dari serat kaca atau plastik halus yang dapat mentransmisikan sinyal cahaya dari satu tempat ke tempat lainnya. Sumber cahayanya dapat berupa sinar Laser ataupun sinar LED. Diameter kabel serat optik sekitar 120 mikrometer. Kabel pasangan berpilin Twisted pair cable, Twisted pair Cable pada dasarnya merupakan sepasang kabel tembaga yang diputar bersama-sama berbentuk spiral dan dibungkus dengan lapisan plastik. Twisted Pair Cable ini pada dasarnya dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu Kabel UTP unshielded Twisted Pair dan STP Shielded Twisted Pair. Diameter Twisted Pair sekitar 0,4mm hingga 0,8mm. Baca juga Pengertian Media Transmisi dan Jenis-jenisnya. Kabel ListrikListrikMedia Transmisi Related Articles